Magang Guru BDP Tahun 2023

Rembang - Dewasa ini, kita memasuki era globalisasi yang mensyaratkan dunia tanpa batas, dengan persaingan kerja yang kian kompetitif. Apalagi, pandemi menyebabkan perubahan mendasar dalam berbagai bidang, terutama adaptasi teknologi pada semua lini. Dalam memasuki era ini, dibutuhkan pembangunan komprehensif. Pembangunan yang berhasil bukan berdasar pada jumlah sumber daya manusia, tetapi lebih kepada kualitas sumber daya manusia. Perwujudan sumber daya berkualitas ini adalah tanggung jawab pendidikan, terutama pendidikan vokasi di SMK yang bertujuan menyiapkan siswa untuk memiliki keahlian agar siap kerja.

Sinkronisasi kurikulum antara SMK dan Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) dapat diwujudkan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui program magang guru BDP. Program ini bekerjasama dengan DU/DI PT Kombas Digital Internasional, dan diikuti oleh seluruh guru produktif BDP, antara lain Farida Aryani, S.E, Puji Hastuti, S.Pd, Trias Fenanti, S.Pd, Deka Restu Prabayu, S.Pd, Anggraheni Diyah Larasati, S.Pd, Iin Kusumaningrum, S.E, Heru Setyawan, S.Pd. Dengan adanya program ini, diharapkan guru BDP (proli Pemasaran) lebih dapat meningkatkan kompetensinya.

Secara luring (tatap muka), program magang guru ini dilaksanakan selama 5 hari secara fullday yaitu 17, 18, 19, 20, 21, 22 Juli 2023. Namun secara daring (online), program ini tetap berjalan selama sekitar 2 bulan, dengan bimbingan dari Direktur PT Kombas Digital Internasional, secara langsung, yaitu Bapak Cahyo Edhi Widiyatmoko, S.T. Sebagai tindak lanjut dari program ini, para guru tersebut akan diuji kompetensinya dalam hal Digital Marketing oleh PT Kombas Digital Internasional pada bulan Oktober 2023. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat berjalan dengan maksimal.

Di SMK Negeri 1 Rembang Purbalingga, salah satu program keahlian nya adalah Pemasaran (BDP). Salah satu mata pelajaran di program keahlian tersebut adalah konsentrasi keahlian bisnis digital (Fase F) Kelas XI. Struktur kurikulum bisnis digital sarat akan manfaat yang siap diaplikasikan di dunia nyata. Oleh sebab itu, konten dalam bisnis digital harus menggunakan model pembelajaran aplikatif.

Menurut Joyce & Weil (dalam Rusman, 2012), berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.

Sedangkan menurut Komalasari (2010), jenis-jenis model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran, antara lain: a. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning). b. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning). c. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-based Learning). Model Pembelajaran Berbasis Proyek cocok digunakan dalam bisnis online, karena diharapkan mampu mengajak siswa untuk mencapai tingkat kompetensi tertentu yang bersifat kontekstual (mampu diterapkan pada kehidupan sehari-hari).

Menurut Wahyuni (2019), project based learning adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Hal tersebut selaras dengan tujuan bisnis online yang diharapkan mampu memberikan pengalaman nyata kepada siswa berupa praktek yang berkelanjutan, atau biasa disebut proyek belajar.

Model PBL dalam bisnis digital dilaksanakan secara berkelanjutan mulai sejak kelas X sampai kelas XII Jurusan BDP. Dengan model pembelajaran yang kontinu disertai tujuan, diharapkan siswa dapat memiliki pengalaman langsung di setiap tahapan dalam bisnis online secara berkesinambungan.

Pada kelas X, siswa masih mencapai tahap dasar dengan mempelajari mata pelajaran Dasar-Dasar Pemasaran. Dalam tahap ini (Fase E), terdiri dari 9 elemen yang secara bertahap dipelajari oleh siswa kelas X.

Proyek kelas XI, pertama, siswa membuat riset pasar. Riset sangat penting untuk mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen. Riset dilakukan terhadap produk (product knowledge), kata kunci (keyword), dan pesaing (competitor). Riset produk meliputi marketing mix, yaitu product, price, place, promotion. Selain itu, juga analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat), dan analisis STP (segmenting, targetting, positioning). Selain itu, riset kata kunci dan pesaing juga dapat dilakukan dengan berbagai tools yaitu google trend, SEO Quake, word tracker, dan sebagainya.

Proyek kelas XI, kedua, adalah membuat konten marketing. Konten dapat berupa foto dengan berbagai aplikasi salah satunya Canva. Konten juga dapat berupa video dengan berbagai aplikasi salah satunya Quick. Selain itu, konten bisa berupa artikel jualan yang disebut landing page.

Proyek kelas XII, pertama, siswa mendapat proyek untuk posting dan optimasi. Posting dapat dilakukan di berbagai media online, seperti website, marketplace, media social, dan sebagainya. Media dimaksud bisa berupa media gratis (organic traffic) dan berbayar (paid traffic). Sedangkan optimasi, biasa dikenal dengan istilah SEO (Search Engine Optimization), baik SEO on page maupun off page. Tujuan optimasi adalah supaya produk mudah ditemukan pelanggan.

Proyek kelas XII, kedua, adalah melakukan layanan pelanggan (customer service/CS), proses pengemasan (packing), dan pengiriman barang. Aktivitas ini hanya dapat dilakukan ketika ada lead (pelanggan yang kontak ke wa CS) dan closing (terjadinya transaksi jual

beli).

Berita Lainnya

SMK Negeri 1 Rembang Purbalingga Gelar Kegiatan Study at Campus di Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Purwokerto, 17 September 2025 – SMK Negeri 1 Rembang Purbalingga mengadakan kegi

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

SMK Negeri 1 Rembang menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada hari

Sosialisasi Tertib Berlalu Lintas dan Safety Riding di SMK Negeri 1 Rembang

SMK Negeri 1 Rembang mengadakan kegiatan sosialisasi tentang tertib berlalu lintas